Pemerintah Arab Saudi
melaui presiden SGS (Saudi Geologi Survey ) menyangkal pemberitaan media
Inggris , BBC yang menyebut air zamzam yang berasal dari mata air di dalam
kompleks masjidil haram makkah tercemar dan minum air itu bisa menyebabkan
kanker. Talal Mahjoub, Seorang warga Arab Saudi mengatakan “Keluarga saya dan
saya telah meminum zamzam selama
bertahun-tahun tidak ada dari kita menderita penyakit apapun sebagai akibat
dari minum itu. Jika laporan BBC benar warga Makkah akan
banyak menderita banyak penyakit termasuk kanker karena sebagian dari mereka minum air zamzam tersebut. ujarnya” (Surya,
senin 9 mei 2011)
Menurut keyakinan umat
Muslim sumur zamzam tidak akan pernah kering dan mengenggap air zamzam
merupakan air suci yang dapat menyembuhkan penyakit dengan kekuatan ajaib. Air
zamzam keluar dari dalam tanah untuk memberi air kepada Siti Hajar istri Nabi
Ibrahim as. Dan Nabi Ismail putranya yang masih bayi saat itu dibawah sengatan
terik matahari di lembah yang kering di Makkah.
Air yang keluar dari
sumur zam-zam itu menyimpan rahasia yang luar biasa. Diantaranya dipercaya bisa
menyembuhkan penyakit, sebagaimana hadist Rosulullah SAW yang diriwayatkan oleh
Ibnu Abbas, yaitu Rosulullah SAW bersabda “Sebaik-baiknya
air dimuka bumi ialah air zam-zam. Air zamzam merupakan makanan yang
mengenyangkan dan penawar bagi penyakit”.
Tidak seperti air
mineral biasa air zamzam mengandung elemen-elemen alamiyah sebesar 2000 mg per
liter sedangkan air mineral biasa hanya mengandung tidak lebih dari 260 mg per
liter. Elemen-elemen yang terkadung dalam air zamzam meliputi positiv ions (ions
positiv), seperti sodium 250 mg per liter, kalsium 200 mg per liter potasium 20
mg per liter dan magnetsium sebesar 50 mg per liter. Serta negatif ions (ions
negative) seperti sulfur 372 mg per liter fosfat 0,25 mg per liter dan amonia 6
mg per liter.
Kandungan-kandungan
elemen kimiawi alamiah inilah yang menjadikan rasa dari air zamzam sangat khas
dan dipercaya dapat memberikan khasiat khusus.
Satu hal yang menarik selama ribuan tahun (lebih dari 14 abad) sumur zam-zam
tidak pernah kering dan airnya tidak habis kendati airnya dipergunakan oleh
lebih dari jutaan umat manusia setiap tahunnya. Disamping sebagai kehendak
Allah SWT, secara ilmiah dapat diungkap fakta-faktanya.
Mengapa hal ini bisa
terjadi? Mungkin secara logika hal itu tidak masuk akal. Sebab sumur zamzam ini
hanya memiliki luas permukaan 3-4 meter dan kedalamannya sekitar 30 meter,
sangat kecil untuk menghasilkan air yang demikian besar untuk memenuhi jutaan
umat manusian termasuk 2-3 juta orang jemaah haji setiap tahunnya yang
masing-masing pulang membawa kekitar 5-20 liter per jemaah.
Anggota Ikatan Ahli
Geologi Indonesia (IAGI) Rovicky Dwi Putrohari, dalam artikelnya tentang
Rahasia Air Zamzam menyebutkan dalam sebuah uji pemompaan (pump test) sumur ini
mampu mengalirkan air sebesar 11-18,5 liter per detik atau mencapai 660 liter
per menit atau sekitar 40 ribu liter per jam. Ini dilakukan sebelum tahun
1950-an.
Pada tahun 1953 dibangunlah pompa air. Pompa air ini menyalurkan air dari sumur
ke bak penampungan air di antaranya juga keran-keran yang ada di sekitar sumur
zamzam. Pada saat dilakukan pengujian, pada pemompaan 8000 liter pe detik selam
24 jam air yang berada dalam sumur zamzam mengalami penyusutan sedalam 3,23
meter. Dan ketika pemompaan dihentikan permukaan sumur kembali ke asalnya hanya
dalam waktu 11 menit. Padahal jarak kota mekkah ke laut (pantai) sejauh 75
Kilometer. Ini menunjukkan bahwa banyak air yang tersimpan dalam sumur zamzam.
Ini semua berkat hasil rekahan bebatuan yang ada pada perbukitan di sekitar
mekkah.
Keajaiban inilah yang
kemidian mengusik para ahli hidrologi untuk meneliti lebih lanjut tentang
keanehan sumur zamzam yang dengan jarak yang relatif jauh dari laut, dari nama
sumber air begitu cepat berkumpul kembali di sumur zamzam.
Rovicky menyebutkan, banyak rekahan bebatuan yang ada disekitar tempat itu
disebutkan ada rekahan yang memanjang ke arah Hajar Aswad denga panjang 75 cm
dengan ketinggian 30 cm, juga beberapa celah kecil ke arah Shafa dan Marwa.
Keterangan geometris
lainnya menyebutkan, celah sumur di bawah tempat Thawaf sekitar 1,56 meter,
kedalaman air di bibir sumur mencapai 17 meter da diameter berkisar antara
1,47-2,66 meter, celah inilah yang digunakan untuk memasok air kedalam sumur
zamzam.
Mungkinkah air zamzam tercemar? Pertanyaan ini seringkali di embuskan oleh
kelompok yang tidak percaya akan keajaiban sumur zamzam. Tahun 1971 dilakukan
penelitian hidrologi oleh seorang ahli hidrologi dari pakistan bernama Tariq
Hussain dan Moin Udin Ahmed. Penelitian ini dipicu oleh pernyataan seorang
Doktor dari mesir yang menyatakan bahwa air zamzam tercemar limbah dan
berbahaya untuk dikonsumsi.
Tariq Hussien dan
Rovicky mengatakan dari sisi hidrologi, juga meragukan spekulasi adanya rekahan
panjang yang menghubungkan laut merah dengan sumur zamzam karena mekkah terletak
75 kilometer dari pinggir pantai.Hasil penelitian ini
menyangkal dengan tegas tuduhan Doktor mesir tersebut. namun, dari
penelitian Tariq Huseinn ini, kemudian memacu Pemerintah Arab Saudi untuk
senantiasa memperhatikan sumur zamzam dan
merawatnya dengan baik.
Langkah-langkah y ang
dilakukan Badan Riset sumur zamzam yang ada dibawah SGS (Saudi Geologi Survey)
bertugas untuk :
a.Memonitoring dan memelihara sumur ini dari kekeringan
b.Menjaga urban dai sekitar Wadi Ibrahim karena memengaruhi pengisian air
c.Mengatur aliran air dari daerah tangkapan air
d.Memlihara pergerakan air tanah dan juga menjaga kualitas melalui bangunan
kontrol
e.Meningkatkan pompa dan tangki-tangki penadah
f.Mengoptimalisasi suplai dan distribusi air zamzam
Saat ini sumur zamzam dilengkapi dengan pompa air listrik yang tertanam di
bawah (elektric submersible pump).
“Menurut seorang professor asal jepang
(Prof.Dr.Masaru Emoto), air zamzam senantiasa akan berubah bentuknya sesuai
dengan doa orang yang membacanya. Molekul air zamzam berbentuk persegi enam
yang sangat indah, seusai dibacakan doa kebaikan”
Sumber Artikel : Klik Disini
Sumber rujukan:
1.Syahruddin El-Fikri : Situs-situs dalam Al-Qur’an dari banjir Nuh hingga
Bukit Thursina
2.Surya, 9 mei 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar